IMPLEMENTASI MUATAN LOKAL UNTUK PENDIDIKAN KHUSUS DI BANGKA BELITUNG

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Sapto Aji Wirantho
Farah Arriani
Soraya Ramli

Abstract

Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan keragaman budaya daerah. Budaya daerah menjadi aset daerah sekaligus aset nasional. Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan budaya daerah, salah satunya melalui pendidikan. Budaya daerah masuk ke dalam kurikulum melalui muatan lokal (Mulok). Peran besar pemerintah daerah khususnya bidang pendidikan yaitu mengembangkan Mulok di semua satuan pendidikan. Namun, memperkenalkan mulok budaya daerah pada anak berkebutuhan khusus merupakan sesuatu tantangan, karena anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki karakteristik yang unik. Jika budaya dapat dikembangkan dalam mulok di pendidikan khusus, niscaya pendidikan di luar pendidikan khusus akan lebih mudah ditangani. Karena itu, penelitian ini berupaya menggali implementasi muatan lokal yang diterapkan pada satuan pendidikan khusus di Bangka Belitung. Penelitian dilakukan dengan metode campuran, kuantitatif dan kualitatif untuk mendapatkan gambaran yang lebih rinci. Data diperoleh dengan metode survei, FGD, dan pengamatan kelas terhadap 22 guru mulok yang mewakili sembilan kabupaten/kota. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Muatan lokal diberikan ke anak berkebutuhan khusus sebagai bagian dari kehidupan mereka agar terbiasa dilakukan/dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi keterampilan kehidupan bagi mereka di sekolah, rumah, dan masyarakat dengan pembiasaan agar mereka mengenal dan terbiasa melakukan/mempraktikkan di sekolah, rumah, dan masyarakat.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##